Jumat, 17 Agustus 2012

MOTIVASI KEHIDUPAN BERWIRASWASTA

                                            
a.      Konsep Pengenalan Diri
Siapa saya sebenarnya ?

Motivasi adalah daya dorong untuk melakukan sesuatu lebih baik dan lebih banyak. Motivasi yang terpenting untuk wiraswasta adalah motivasi untuk memperbaiki diri pribadi, dan untuk dapat memperbaiki diri pribadi perlu mengenal diri dengan baik.

Mengenal diri pribadi sangat perlu dalam hal  mendidik atau melatih diri untuk menjadi manusia yang mempunyai motivasi tinggi. Apa yang harus kita kenal terhadap diri pribadi ? mengenali diri pribadi berarti mengetahui segala kekuatan, kelemahan, bakat, minat, dan tantangan diri pribadi.

Kekuatan, bakat dan minat perlu dikembangkan sedangkan kelemahan dan tantangan harus dapat ditanggulangi dan dihadapi.

b.      Konsep Pengembangan Diri

Bakat dapat berkembang berkat latihan dan pengalaman. Pengalaman meliputi tiga aspek yaitu :
·         Pengalaman yang berupa pengetahuan
·         Pengalaman berupa keterampilan
·         Pengalaman berupa sikap atau nilai

c.       Ciri-ciri orang yang ingin berprestasi tinggi adalah :
·         Suka memikul tanggung jawab pribadi (sendiri) dalam pemecahan suatu persoalan.
Alasannya adalah bahwa ia akan mendapatkan kepuasan pribadi dari hasil sukses itu dan tidak menyalahkan orang lain atau keadaan atas kegagalannya.

Ia tidak menginginkan hasil yang bukan dari hasil usaha atau kemampuannya. Ia juga tidak menginginkan hasil yang untung-untungan (semacam judi) atau yang dihasilkan karena kebetulan atau faktor-faktordiluar pengendaliannya.

·         Cenderung mengambil tantangan (dengan memperhitungkan resiko yang mungkin dihadapi). Alasannya ialah bahwa kepuasan berprestasi hanya dapat dipenuhi bila mengambil tugas yang sedikit sulit untuk dilaksanakan.

Seandainya ia mengambil tugas yang ringan atau rutin, kalaupun ia berhasil, kepuasannya hanya sedikit sekali. Sebaliknya bila ia mengambil tugas yang sangat sulit, kepuasannya kurang mantap, karena ia menyadari bahwa walaupun ia berhasil, hal itu hanya disebabkan oleh unsur nasib. Ia mengambil tugas diantara kedua keadaan yang sangat berbeda (extrene) itu yang mana ia merasa bahwa yang paling baik adalah menurut keyakinan prestasi sendiri.

·         Selalu menggunakan umpan balik (feed-back) untuk menilai sebaik mana ia sudah bekerja.
Penilaian semacam ini sangat cocok di dunia usaha, karena tersedia banyak alat pengukurnya seperti : penjualan, biaya, produksi, dan gambaran laba. Dengan memperhatikan hasil-hasil kegiatan tersebut, ia segera dapat memanfaatkannya sebagai umpan balik maupun penilaian atas prestasinya.

·         Merasa dikejar waktu
Orang  ini selalu merasa kekurangan waktu, ia mengerjakan sebanyak mungkin apa yang dapat dikerjakan sekarang, dengan pengertian agar besok ia mengerjakan yang lebih banyak lagi.

·         Mengerjakan sesuatu dengan kreatif, inovatif.
Dalam merencanakan tindakan-tindakannya selalu mengarah pada hal-hal memperbaharui sesuatu (tidak rutin). Selalu berusaha mengadakan perubahan cara kerja. Ada keinginan untuk mencoba.

·         Menyukai situasi yang serba mungkin (ambigious)
Lebih menyukai suasana kerja yang memberikan bermacam-macam alternatif, sehingga ia bebas menentukan tindakan yang paling tepat/menguntungkan menurut penilaiannya. Ia tidak menyukai bergerak di suasana pembatasan-pembatasan yang kuat (peraturan-peraturan yang mengikat).

Dari penelitian diperoleh bahwa usahawan-usahawan yang berhasil umumnya cenderung mempunyai ciri-ciri tersebut di atas. Maka dengan bersedia melatih diri untuk mempunyai ciri-ciri tersebut di atas berarti melatih diri menjadi pengusaha yang berhasil.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar