Murphy
and Peck (1980:8) menggambarkan delapan anak tangga untuk mencapai
puncak karir. Delapan anak tangga ini dapat pula digunakan oleh seorang
wirausaha dalam mengembangkan profesinya.
1. Mau Kerja Keras (Capacity for Hard Work)
Kerja keras merupakan modal dasar untuk keberhasilan seseorang.
Rosulullah sangat marah melihat orang pemalas dan suka berpangku tangan. Bahkan
beliau secara simbolik memberi hadiah kampak dan tali kepada seorang lelaki
agar mau bekerja keras mencari kayu dan menjualnya ke pasar. Demikian pula jika
mau berusaha, mulailah berusaha sejak subuh. Jangan tidur sesudah subuh,
cepatlah bangun dan mulailah kegiatan untuk hari itu. Akhirnya laki-laki itu
sukses dalam hidupnya.
Demikianlah setiap pengusaha yang sukses selalu menempuh
saat-saat ia harus membanting tulang dalam merintis perusahaannya. Seorang pengusaha taksi mungkin tadinya ia
hanya seorang supir angkutan umum, seorang pengusaha tektil mungkin tadinya
seorang pedagang kredit tektil atau tukang jahit, dan banyak lagi contoh
yang dapat kita jumpai dalam riwayat hidup pengusaha yang sukses.
Sikap kerja keras harus
dimiliki oleh seorang wirausahawan. Dalam hal ini, unsur disiplin memainkan
peranan penting. Sebab, bagaimana orang mau bekerja keras jika disiplin tidak
ada. Dia harus mengatur waktu, sesuai dengan irama kehidupan, bangun pagi, siap-siap
untuk kerja, mulai kerja, istirahat (tidak terlalu lama), dan seterusnya sampai
malam tiba. Ada satu lagi elemen penting
dalam keberhasilan kerja keras, yaitu berserah diri kepada Allah SWT dengan
selalu berdo’a kepada-Nya.
2. Bekerjasama dengan Orang Lain (Getting Things Done With and Through
People)
Perbanyaklah teman dengan orang-orang dibawah ataupun dengan
orang-orang diatas kita. Murah hati, banyak senyum kepada bawahan dan patuh
serta disiplin menghadapi atasan, dan hindarkan permusuhan. Dengan menggunakan
tenaga orang lain, maka tujuan mudah tercapai. Inilah yang disebut “Manajemen”
yaitu ilmu atau seni menggunakan tenaga orang lain untuk mencapai tujuan yang
sudah ditetapkan.
Seorang wirausahawan mudah bergaul, disenangi oleh masyarakat.
Ia tidak suka fitnah, mengolok kawan sendiri, dan sebagainya. Dia harus
berprilaku yang menyenangkan bagi semua orang, sehingga memudahkannya bekerja
sama dalam mencapai keberhasilan.
3. Penampilan yang baik (Good Appearance)
Ini bukan berarti penampilan body face/muka yang elok atau paras cantik. Akan tetapi lebih
ditekankan kepada penampilan prilaku jujur, disiplin. Banyak orang tertipu
dengan rupa nan elok tetapi ternyata orangnya penipu ulung. Ingatlah, pribadi
yang baik dan jujur akan disenangi orang dimana-mana dan akan sukses bekerja
sama dengan siapa saja.
Seorang lulusan sekolah menengah atau alumni perguruan tinggi
melamar dan diterima bekerja disebuah perusahaan. Dia berpenampilan baik
seperti diceritakan diatas, maka dengan cepat ia naik pangkat menduduki posisi
kunci dalam perusahaan tersebut. Berkat naluri wirausahanya ia bisa menabung
dari income-nya tiap bulan, kemudian mencari peluang-peluang usaha lain.
Setelah modal tabungannya dirasa cukup, maka ia dapat menjelma menjadi wirausahawan
sukses. Peluang usahanya bisa dalam bentuk mensuplai komoditi yang diperlukan
oleh bekas perusahaan tempat ia semula bekerja atau merintis wirausaha dalam
jenis komoditi yang sama dikota yang sama atau ia pindah kekota lain.
4. Yakin (Self
Confidence)
Kita harus mempunyai keyakinan diri bahwa kita akan sukses
melakukan sesuatu usaha, jangan ragu dan bimbang. Niatlah bekerja baik, kemudian berserah diri, tawakal kepada Allah SWT.
Self
confidence ini diimplementasikan dalam tindakan sehari-hari, melangkah
pasti, tekun sabar tidak ragu-ragu. Setiap hari otaknya selalu berputar membuat
rencana dan perhitungan-perhitungan alternatif. Dia bisa saja menguji buah
pikirannya dengan teman-teman lain, baik yang pro maupun kontra dengan
rencananya.
5. Pandai Membuat Keputusan (Making Sound Decision)
Jika anda dihadapkan pada alternatif, harus memilih, maka
buatlah pertimbangan yang matang. Kumpulkan berbagai informasi, boleh minta
pendapat orang lain, setelah itu ambil keputusan, jangan ragu-ragu.
Dengan berbagai alternatif yang ada dalam pikirannya ia akan
dapat mengambil keputusan terbaik.
6. Mau Menambah Ilmu Pengetahuan (College Education)
Zaman sekarang pendidikan
adalah nomor satu. Tenaga tak terdidik harganya murah sekali. Sebaliknya orang
terdidik, memiliki ilmu dan keterampilan akan dibayar mahal. Benarlah
Rasulullah yang mewajibkan semua muslim menuntut ilmu dari ayunan samapai
keliang kubur. Pendidikan ini bukan berarti harus masuk perguruan tinggi,
melainkan pendidikan dalam bentuk kursus-kursus, penataran di kantor, membaca
buku, dan sebagainya.
Pendidikan college dalam
bentuk diploma akan sangat membantu seseorang menemukan dan pengembangan jiwa serta operasional wirausaha. Akan
tetapi, hal yang penting disini ialah adanya tambahan pengetahuan.
7. Ambisi Untuk Maju (Ambition Drive)
Kita jangan loyo, pasrah menyerah tak mau berjuang. Kita harus
mempunyai semangat tinggi, mau berjuang untuk maju. Orang-orang yang gigih
dalam menghadapi pekerjaan dan tantangan., biasanya banyak berhasil dalam
kehidupan. Apapun jenis pekerjaan yang dilakukan, profesi apapun yang dihadapi,
kita harus mampu melihat ke depan dan berjuang untuk mengapai apa yang kita
idam-idamkan.
8.
Pandai Berkomunikasi (Ability
to Communicate)
Pandai berkomunikasi berarti pandai
mengorganisasi buah pikiran ke dalam bentuk ucapan-ucapan yang jelas,
menggunakan tutur kata yang enak didengar, mampu menarik perhatian orang lain. Komunikasi
baik, diikuti dengan prilaku jujur, konsisten dalam pembicaraan akan sangat
membantu seseorang dalam mengembangkan karir masa depannya. Akhirnya dengan
keterampilan berkomunikasi itu seseorang dapat mencapai puncak karir, meraih
kursi empuk yang menjadi idaman setiap orang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar