Dalam Al-Qur’an surah Ali Imran ayat
110, Allah SWT menyatakan tingginya kedudukan ummat Islam di tengah masyarakat
lainnya, yaitu sebagai ummat terbaik, ummat unggulan atau Khairu ummah.
Firman-Nya
:كُنْتُمْ خَيْرَ أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَتُؤْمِنُونَ بِاللهِ ,
artinya : “Kamu adalah umat yang terbaik yang
dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma`ruf, dan mencegah dari yang
munkar, dan beriman kepada Allah” (QS. 3 Ali Imran : 110).
Allah SWT mengungkapkan pada
ayat sebelumnya, artinya : “Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat
yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma`ruf dan mencegah dari
yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung“ (QS. 3 Ali Imran : 104).
Sabda Rasulullah SAW yang artinya : “Siapapun di antara kamu melihat
kemunkaran maka hendaklah dia mengubahnya dengan tangan (kekuasaan-Nya), kalau
dia tidak mampu (tidak memiliki kekuasaan) maka dengan lidah / ucapannya, kalau
(yang inipun) dia tidak mampu maka dengan hatinya, dan itulah selemah-lemahnya
iman” (Al-Hadits)
Dengan demikian berkeimanan,
beramar ma’ruf, dan bernahi munkar merupakan syarat untuk mewujudkan suatu
masyarakat unggulan / ummat terbaik; yaitu suatu masyarakat yang di dalamnya
berlangsung tata kehidupan yang manusiawi, tata kehidupan yang sendi-sendinya
didasarkan atas persaudaraan, kesetiakawanan, saling percaya, kejujuran dan keadilan.
Dengan demikian, setiap warga akan
terpenuhi kebutuhan lahiriahnya dan batiniahnya, duniawinya dan ukrawinya, yang
oleh Imam Ghazali disebut masyarakat “Maslahah” yang senantiasa didambakan oleh
setiap muslim dalam do’a:
رَبَّنَآأَتِنَاِفىالدُّنْيَاحَسَنَةً وَِّفىاْلأَخِرَةِ حَسَنَةً وَّقِنَاعَذَابَاالنَّارِ ,
artinya : “Tuhan kami, karuniakanlah kepada
kami di dunia ini kebaikan dan di akhirat (nanti) kebaikan (pula) dan
hindarkanlah kami dari siksa neraka” (QS.2 Al Baqarah : 201). Dan firman Allah
,بَلْدَةٌ طَيِّبَةٌ وَرَبٌّ غَفُوْرُ ,
artinya : “Negeri yang thayyib
(sentosa) dan Tuhan yang senantiasa memberikan ampunan” (QS. 34 Saba : 15).
Untuk mewujudkan masyarakat unggulan
yang semestinya mampu dilakukan oleh ummat Islam seperti dinyatakan Allah di
atas, maka setiap muslim dalam kedudukan dan dalam profesi apapun, terutama
sebagai pemimpin; baik pemimpin rumah tangga, masyarakat dan bangsa harus
menghiasi dirinya dengan nilai-nilai dasar terpuji yaitu nilai terpuji yang
menghiasi pribadi Rasulullah SAW panutan kita.
Ada lima nilai
dasar terpuji yang dirumuskan oleh para ulama antara lain sebagai berikut :
1. اَلصِّدْقُ (Kejujuran, kebenaran, kesungguhan, dan keterbukaan).Bentuk pengamatan
shidiq ini adalah jujur dalam pikiran, kata-kata, dan perbuatan. Orang yang
shadiq ataupun yang menjadikan sifat shidiq sebagai ciri khasnya sehingga dapat
disebut sebagai shidiq, ia akan mendapat kedudukan tinggi di sisi Allah
bersama para Nabi dan syuhada. Mereka inilah yang selalu mengatakan yang
sebenarnya diketahui, tidak menutupi kesalahan, baik yang dilakukan dirinya,
maupun oleh kawannya, serta menjaga satunya kata dengan perbuatan, menjauhi
kebohongan, termasuk jujur dalam berdiskusi dan bermusyawarah.
2. الأَمَانَةُ (Selalu menepati
janji dan bertanggung jawab dalam melaksanakan hal-hal yang dipercayakan
kepadanya)Orang-orang pengemban amanah ini senantiasa memegang teguh amanat.
Amanat kepada Tuhan dengan menyadari tugas kekhalifahannya di bumi sehingga ia
selalu menjadi al-mushlih (yang memperbaiki), bukan sebagai al-mufsid (yang
merusak). Amanat kepada keluarga dengan membimbing dan mendidik mereka kepada
tuntunan ilahi, serta tidak memberikan nafkah kecuali yang halal lagi baik;
Amanat kepada sesama anggota masyarakat dengan selalu mengajak dan berwashiyat
(tawâshau) kepada kebaikan (al-khair) atau al-ma’ruf serta kepada kesabaran dan
amanat kepada diri sendiri dengan menghindarkan segala yang haram baik dalam
profesi maupun konsumsinya. Rasulullah bersabda لاَدِيْنَ لِمَنْ لاَاَمَانَةَ لَهُ ,
artinya : “Tidaklah ada agama bagi orang yang tidak amanah” (HR. Addailami).
3. اَلْعَدَالَةُ
(Bersikap dan berlaku adil)Ini mengandung pengertian berpihak dan berpegang
kepada yang benar, tidak sewenang-wenang, bertindak sepatutnya dan tidak berat
sebelah. Bentuk pengamalannya selalu bersedia untuk saling tawashau, saling
mengingatkan antara sesamanya, saling menyuarakan kebenaran dan sikap
kesabaran, serta saling menghargai pendapat yang lain, tidak memaksakan kehendaknya
sendiri tanpa mau memahami kepentingan dan kehendak pihak lain. Kebenciannya
terhadap seseorang atau satu kelompok tidak menjadikannya menahan hak-hak
mereka, baik berupa harta ataupun penghargaan prestasi.
Sebaliknya,
kasih dan sayangnya tidak membutakan matanya untuk bersikap tegas dalam memberi
hukuman. Karena sesungguhnya sifat adil inilah yang selalu mendekatkan orang
kepada ketakwaan. Allah berfirman :
اِعْدِلُوْاهُوَاَقْرَبُ ِللتَّقْوى “
Adillah
karena ia lebih dekat kepada takwa” (QS.5 Al Maaidah :
4. اَْلأُخُوَّةُ والتَّعَاوُن Menjaga persaudaraan dan persatuan serta saling membantu sesamanya.Untuk
itu, setiap muslim harus menyadari bahwa dia bersaudara dengan orang lain, baik
sesama muslim (ukhuwwah islâmiyah), sesama bangsanya (ukhuwwah wathoniyah),
maupun sesama manusia (ukhuwwah basyariyah). Ketiga macam ukhuwah tersebut
tidak perlu ditentangkan, tetapi harus diterapkan sesuai dengan situasi dan
kondisi. Hal ini akan menciptakan rasa kebersamaan, bukan memperuncing
perbedaan.
5. الإٍسْتِقَامَةُ (Berlaku konsisten, ajeg dan senantiasa
berada dan mengikuti jalan kebenaran menurut Allah) Imam Ghazali menyatakan,
artinya : “Tidak baiknya suatu kebajikan yang tidak konsisten, bahkan keburukan
yang sesekali dilakukan lebih baik daripada kebajikan yang tidak konsisten /
ajeg”.Islam selalu menganjurkan umatnya untuk memiliki sifat istiqomah dalam
kebajikan. Bagi mereka yang selalu istiqomah dijamin akan terhindar dari
kerisauan, kekhawatiran dan ketakutan (di hari kiamat), baik dalam kehidupan di
dunia ini maupun pada hari kiamat nanti, bahkan mendapat berita gembira dengan
janji dan jaminan masuk surga.
demikianlah,sekedar kutipan.... mudah-mudahan bermanfaat..Aamiin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar