Selasa, 14 Agustus 2012

MANISFESTASI BERSYUKUR


 ASSALAMU’ALAIKUM WR. WB.

Bersyukur kepada Allah SWT bagi orang yang beriman adalah keharusan, bukankah setiap saat kita selalu mengkonsumsi dan menikmati fasilitas dan anugrah dari Allah SWT, tanpa fasilitas dan anugrah dari Allah itu, dapatkah jantung kita berdetak ………? Darah kita mengalir ……. Mata kita melihat, telinga kita mendengar ……..?
Betapa besar anugrah dan nikmat Allah dari mulai yang makro sampai yang mikro, dari yang terlihat maupun tak terlihat,  andai kita mencoba menghitung nikmat Allah, tentu tidak akan terhitung, karena nikmat dan anugrah Allah itu tanpa batas.
Sebagaimana firman Allah
QS. An Nahl : 18
Artinya :
“Dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu tak dapat menentukan jumlahnya.”

Oleh karena itu kita patut bersyukur mensyucikan dan mengagungkan kemaha besaran dan kemaha murahanya.
Ungkapan tersebut, telah memposisikan kita sebagai makhluk yang DHA’IF, sekaligus merupakan pengakuan dan kesadaran sebagai manusia yang harus mengabdi dan beribadah kepada Allah baik dengan hati, lisan maupun perbuatan, dari sinilah perasaan syukur itu tumbuh secara mendalam, yang selanjutnya merefleksi pada tingkat kematangan ritual dan prilaku sosial.

Imam Nawawi menjelaskan dalam kitabnya yaitu:
Esensi syukur adalah pengakuan atas kenikmatan yang diberikan oleh sang maha pemurah disertai sikap mengagungkannya.
Hadirin Jama’ah Jum’at yang dimulyakan oleh Allah
Mari kita buktikan dan realisasikan ungkapan rasa syukur atas segala nikmat karunia Allah yang telah dicurahkan kepada kita dengan seoptimal mungkin, kita gunakan umur, harta, kesehatan, kemampuan, tenaga dan ilmu yang kita miliki untuk berbakti kepada Allah, memberikan kemaslahatan dan kemanfaatan bagi diri sendiri, keluarga, masyarakat, bangsa dan negara.
Dengan pembuktian syukur yang benar dan proforssional, Allah menjamin akan memberikan tambahan anugrah dan kenikmatan yang lebih banyak, kehidupan yang lebih baik, serta akan memperoleh kebahagiaan diakhirat dan terhindar dari siksa api neraka.
Allah berfirman QS. Ibrahim : 7
Artinya :
“Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti kami akan menambah (nikmat) kepadamu. Dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku) maka sesungguhnya azabku sangat pedih”.
Secara tegas ayat itu menyatakan tentang syukur dan implikasinya, serta akibat buruk yang akan menimpa orang yang mengingkari anugrah dan nikmat Allah SWT.
Firman Allah QS. Ibrahim : 28-29
Artinya :
“Tidakkah kamu perhatikan orang-orang yang telah menukarkan nikmat Allah dengan kekafiran dan menjatuhkan kaumnya kelembah kebinasaan? Yaitu neraka jahanam, mereka masuk kedalamnya dan itulah seburuk-buruknya tempat kediaman”.
“Na’uzubillahimindhalikh
Semoga Allah senantiasa memberi penerangan hati kepada kita, untuk selalu mengingat kenikmatan yang telah kita terima, lalu kita mensyukurinya.
Demikianlah , mudah-mudahan bermanfaat dan dapat mengetuk hati kita untuk kembali kejalan Allah, mengorientasikan seluruh fasilitas dan potensi hidup demi pengabdian dan penghambaan diri kepada sang Kholik.

                                                            WASSALAMU’ALAIKUM WR. WB.
                                                                       Agustus2012    

Tidak ada komentar:

Posting Komentar