A.
ORGANISASI
1.
Pengertian Organisasi
a.
James D. Money, menyatakan bahwa organisasi adalah setiap bentuk perserikatan manusia
untuk mencapai suatu maksud bersama (tujuan umum).
b.
Kamus Administrasi, menjelaskan bahwa organisasi adalah suatu sistem usaha kerja sama dari
pada sekelompok orang untuk mencapai tujuan bersama.
c.
Chester I. Barnard, menyatakan bahwa organisasi adalah suatu sistem mengenai usaha-usaha
kerjasama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih.
d.
Prof. Dr. Sondang P. Siagian, MPA, menyatakan bahwa organisasi adalah segala bentuk
persekutuan antara dua orang atau lebih yang bekerja sama untuk suatu tujuan
bersama dan terikat secara formal dalam persekutuan, dimana selalu terdapat
hubungan antara seorang atau sekelompok orang-orang yang disebut pimpinan dan
seorang atau sekelompok orang lain yang disebut bawahan.
e.
Prof. John D. Millet, menyatakan bahwa organisasi adalah orang-orang yang bersama-sama
menyelenggarakan kerja untuk mencapai suatu tujuan terhimpun dalam suatu
organisasi.
2.
Unsur-Unsur Organisasi
a.
Manusia (Men)
b.
Sasaran (Goal)
c.
Tempat kedudukan
(Place)
d.
Pekerjaan (Job)
e.
Teknologi
(Technology)
f.
Struktur
(Structure)
g.
Lingkungan
(Environment)
3.
Asas atau Prinsip-Prinsip Organisasi
a.
Adanya tujuan
yang jelas
b.
Pembagian tugas
yang jelas
c.
Adanya kesatuan
arah
d.
Adanya kesatuan
perintah
e.
Adanya
pendelegasian wewenang secara jelas
f.
Adanya jenjang
pengawasan
4.
Bentuk-Bentuk Organisasi
a. Bentuk Piramidal
Bentuk Piramidal adalah bentuk organisasi yang
menggambarkan jenjang–jenjang dari atas kebawah, dan semakin kebawah semakin luas.
b.
Bentuk Vertikal
(Tegak)
c.
Bentuk Horizontal
Bentuk horizontal yaitu bentuk organisasi yang
menggambarkan perintah dan tanggungjawab berasal dari kiri ke kanan.
d.
Bentuk Melingkar
Bentuk melingkar yaitu bentuk organisasi yang
menggambarkan hubungan antara para pejabat lebih dekat karena rasa dibawah atau
diperintah tidak tergambar
. Perencanaan
Suatu Organisasi
Hal-hal yang
perlu diperhatikan dalam perencanaan organisasi:
a.
Ketahuilah dahulu
tujuan-tujuan yang akan dicapai
b.
Bagilah pekerjaan
dalam kegiatan-kegiatan kecil
c.
Kelompokkan
kegiatan tersebut dalam kesatuan praktis dan homogeny
d.
Tempatkan tenaga
kerja yang kompeten
e.
Berilah wewenang
kepada petugas yang dipercaya.
f.
Gariskanlah
dengan tegas dan jelas tugas-tugas yang harus dilakukan
g.
Sediakan
fasilitas yang memadai
h.
Berpola pada
penentuan tujuan dan pembagian kerja
6. Jenis dan
Tujuan Organisasi
Jenis
organisasi:
a.
Organisasi sosial
b.
Organisasi
politik
c.
Organisasi kemasyarakatan
d.
Organisasi
keagamaan dan sebagainya.
Tujuan setiap
organisasi mungkin berbeda.Hal ini disesuaikan dengan jenis dan objek
organisasi itu sendiri.Secara umum
tujuan organisasi adalah agar manajemen dapat tercapai secara efektif dan
efisien. Adapun sasaran organisasi, yaitu untuk mendapatkan suatu bentuk
kerjasama yang berguna bagi manajemen.
B.
MANAJEMEN
1. Pengertian Manajemen
a.
George R. Terry mengatakan bahwa manajemen adalah pencapaian tujuan yang ditetapkan
terlebih dahulu dengan mempergunakan kegiatan orang lain.
b.
Koontz and O’Dannell mengatakan bahwa manajemen adalah penyelesaian
pekerjaan melalui kegiatan-kegiatan orang lain.
c.
Prof. Dr. Prajudi mengatakan bahwa manajemen adalah menyelenggarakan sesuatu dengan
menggerakkan orang-orang, uang, mesin-mesin dan alat-alat sesuai dengan
kebutuhan.
d.
Prof.Dr. Sondang P. Siagian mengatakan bahwa manajemen adalah kemampuan untuk
memperoleh suatu hasil dalam rangka pencapaian tujuan melalui kegiatan orang
lain.
e.
Ensiklopedi Administrasi merumuskan bahwa manajemen adalah segenap perbuatan
menggerakkan sekelompok orang dan menggerakkan fasilitas dalam suatu usaha
kerja sama untuk mencapai tujuan tertentu.
Dari definisi
diatas dapat disimpulkan bahwa manajemen adalah suatu proses dalam usaha
pencapaian tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya melalui kerjasama
orang-orang lain.
2. Fungsi-Fungsi Manajemen
Fungsi manajemen dalam klasifikasi
utama:
a.
Fungsi organik, yaitu semua fungsi yang mutlak perlu dijalankan oleh manajemen.
b.
Fungsi perlengkapan, yaitu semua fungsi yang meskipun tidak mutlak
dijalankan oleh organisasi, tetapi sebaiknya dilaksanakan karena pelaksanaan
fungsi-fungsi itu akan meningkatkan efisiensi dalam pelaksanaan kegiatan.
Fungsi-fungsi
manajemen secara luas menurut para ahli sebagai berikut:
a.
Menurut G.R. Terry, fungsi manajemen meliputi:
1).
Perencanaan
2).
Pengorganisasian
3).
Penggerakan
4). Pengawasan
b.
Menurut Henry Fayol, fungsi manajemen meliputi:
1).
Perencanaan
2).
Pengorganisasian
3).
Pemberian
perintah
4).
Pengkoordinasiaan
5). Pengawasan
c.
Menurut Luther Gulliek, fungsi manajemen meliputi:
1).
Perencanaan
2).
Penempatan
pegawai
3).
Pengorganisasian
4).
Pengarahan
5).
Pengkoordinasian
6).
Penyampaian
laporan
7). Penyusunan anggaran belanja
d.
Menurut Dr. Sondang P. Siagian, MPA, fungsi
manajemen meliputi:
1).
Perencanaan
2).
Pengoraganisasian
3).
Pemberian motivasi
4).
Pengawasan dan
5).
Penilaian
e.
Menurut Dr.The Liang Gie , fungsi manajemen
meliputi:
1).
Perencanaan
2).
Pembuatan
keputusan
3).
Pembimbingan
4).
Pengkoordinasiaan
5).
Pengendalian
3. Inti Manajemen
Inti dari
administrasi adalah manajemen, dan inti atau hakikat manajemen adalah
kepemimpinan, yaitu suatu proses mengatur dan mengerakkan bawahan untuk
mencapai tujuan yang telah ditentukan. Kegiatan kepemimpinan yang paling utama
adalah menggerakkan, sebab tugas utama seorang pemimpin diantaranya bagaimana
agar orang-orang dibawahnya (dipimpinya) dapat digerakkan, diatur dan
diarahkan.Dengan demikian jelas bahwa inti atau hakikat manajemen adalah
kepemimpinan yang didalamnya tercakup kegiatan menggerakkan bawahannya.
4. Unsur Manajemen
Unsur manajemen
sering dikenal dengan istilah The Six M
in Management.Unsur-unsur manajemen (tools of management) dapat dirumuskan
sebagai berikut.
v Man :
tenaga kerja manusia
v Money :
uang diperlukan untuk mencapai tujuan
v Methods : cara
atau sistem untuk mencapai tujuan
v Material :
bahan-bahan yang diperlukan
v Machine :
mesin-mesin yang diperlukan
v
Market : pasar atau pemasaran, tempat untuk
melempar hasil produksi atau karya.
5. Manfaat Manajemen
a.
Keteraturan dan
ketertiban secara keseluruhan
b.
Semangat kerja
yang tinggi serta hasil yang layak
c.
Pegawai akan
paham dan mengetahui tugas dan kewajibannya masing-masing sesuai dengan
wewenang dan tanggungjawabnya
d.
Menghindari salah
urus (mis manajemen)
e.
Adanya koordinasi
dan kerjasama yang baik diantara sekelompok orang untuk mencapai tujuan
f.
Pencapaian tujuan
dapat dilakukan secara efektif dan efisien
g.
Suatu kegiatan
menjadi produktif
h.
Akan diketahui
gambaran yang jelas dan lengkap mengenai seluruh kegiatan yang ada ditinjau
dari perencanaan dalam manajemen
i.
Diperoleh
pembagian tugas atau kerja serta tenaga kerja yang bermutu
j.
Adanya pedoman
kerja yang jelas didalam manajemen.
C.
MANAJEMEN
PERKANTORAN
1. Pengertian Manajemen Perkantoran
a.
George R. Terry merumuskan: manajemen perkantoran sebagai perencanaan, pengawasan dan
pengorganisasian pekerjaan kantor serta menggerakkan mereka yang melaksanakan
pekerjaan kantor tersebut untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan terlebih
dahulu.
b.
J.C Denyer merumuskan:
manajemen perkantoran adalah pengawasan dan pengarahan sebuah kantor untuk
mencapai tujuan-tujuannya yang khusus dengan cara sehemat-hematnya.
c.
Prof. Dr. Prajudi merumuskan: manajemen perkantoran merupakan kombinasi yang satu sama
lain berhubungan dengan erat yakni paduan dari Corporate Management (office sebagai kesatuan yang terdiri dari
gedung, tanah, personil dan equipment) dan operation management (office work,
pekerjaan kantor).
d.
Drs. Moekijat merumuskan:
manajemen perkantoran itu sebagai penerapan fungsi-fungsi manajemen dari
kantor, yakni perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengawasan kantor,
agar tujuan kantor tersebut dapat tercapai dan pegawai-pegawai merasa puas.
2. Tujuan Manajemen Perkantoran
Tujuan manajemen kantor:
a.
Untuk mencapai
hasil pekerjaan kantor secara efektif dan efisien.
b.
Agar proses
pekerjaan kantor berjalan dengan lancar
c.
Agar pengawasan
pekerjaan kantor berjalan dengan lancar
d.
Terciptanya
suasana kantor yang harmonis menyenangkan
e.
Terciptanya rasa
memiliki dan rasa tanggung jawab dari setiap pegawai kantor
f.
Adanya penggunaan
fasilitas kantor yang optimal dan efisien.
Menurut George R. Terry dalam bukunya “Office
Management and Control” tujuan manajemen kantor adalah sebagai berikut:
a.
Memberikan semua
keterangan yang lengkap dan yang diperlukan.
b.
Memberikan
catatan-catatan dan laporan-laporan yang cukup dengan biaya serendah-rendahnya.
c.
Membantu
perusahaan memelihara saingan.
d.
Memberikan
pekerjaan tata usaha yang cermat dan membantu memberi pelayanan kepada para
pelanggan
e.
Membuat
catatan-catatan yang makin baik dengan biaya-biaya yang makin rendah.
3. Pendekatan-Pendekatan Manajemen Perkantoran
a. Pendekatan secara ilmiah
Merupakan manajemen perkantoran yang ditandai oleh
penggunaan ilmu pengetahuan dan metode keilmuan.
b. Pendekatan secara seni
Manajemen sebagai seni merupakan suatu kemampuan,
kemahiran, kecakapan dan keterampilan dalam menerapan prinsip-prinsip, metode
serta teknik-teknik dengan menggunakan sumber daya dan dana secara efektif dan
efisien dalam mencapai tujuan yang diinginkan.
Dibawah ini perbedaan seni dan ilmu dalam manajemen:
MANAJEMEN
|
|
SENI
|
ILMU
|
a.
- Merupakan daya
cipta yang timbul dari dalam diri seseorang
-Kemahiran
yang diperoleh dari praktek atau
pengalaman
b.
Didasarkan
atas:
-Perasaan
-Terkaan
- Opini
(pendapat)
-Uraian
c. Dikembangkan
dengan:
-
Latihan
|
a.
- Adanya objek
pengenal
- Disusun secara
sistematis
-Mempergunakan metode keilmuan
- Bebas dari prasangka
- Dapat dipelajari dan
diajarkan
b.
Didasarkan atas
- pembuktian
- peramalan
- perumusan
- pembandingan
c. Dikembangkan
dengan
- pengetahuan
|
c. Pendekatan manajemen perkantoran
secara sistematis
Merupakan pendekatan manajemen kantor yang berusaha
menjalankan sistem-sistem yang meliputi rencana, pengawasan, hubungan dan
latihan-latihan yang diperlukan dalam menjalankan manajemennya.
d. Pendekatan manajemen perkantoran
secara kebiasaan
Merupakan manajemen kantor yang selalu mengikuti cara
prosedur dan metode yang telah dijalankan pada masa lalu (oleh manajemen
sebelumnya).
e. Pendekatan manajemen perkantoran
secara peninjauan.
Merupakan manajemen kantor yang ditandai dengan
peninjauan, pemantapan dan pengantar dalam setiap melaksanakan pekerjaan.
4. Kegiatan-Kegiatan Dalam Manajemen Perkantoran
Kegiatan pokok
dari manajemen perkantoran, menurut Drs.
Moekijat, adalah sebagai berikut:
a.
Menentukan
luasnya otomatisasi kantor yang dipergunakan:
1).
Memilih dan
mempergunakan mesin-mesin elektronis kantor
2).
Menyelenggarakan
latihan dan memindahkan pegawai-pegawai dengan rencana-rencana mekanisasi.
b.
Memelihara
pelayanan-pelayanan kantor dan fasilitas-fasilitas komunikasi yang cukup.
1).
Mengusahakan agar
pekerjaan surat-menyurat dan pengetikan dapat diselesaikan.
2).
Menyusun
warkat-warkat dan laporan-laporan.
3).
Mengatur
surat-surat pos yang masuk dan keluar.
c.
Menentukan arah
tindakan yang tepat untuk menyelesaikan pekerjaan kantor.
1).
Memberitahukan
perkembangan-perkembangan yang terakhir dalam melaksanakan perkerjaan kantor.
2).
Mengkoordinasikan
pekerjaan kantor dengan pekerjaan yang bukan pekerjaan kantor.
3).
Menentukan metode
dan prosedur perkantoran.
4).
Membeli dan
menginventariskan perabot, Peralatan dn mesin-mesin kantor.
5).
Mengatur tata
ruang kantor
6).
Menentukan dan
menciptkan lingkungan kerja yang efektif, penerangan yang cukup, ventilasi yang
baik.
d.
Mengukur dan
menilai jumlah dan mutu pekerjaan kantor
1).
Menentukan
standar-standar untuk pekerjaan kantor
2).
Menentukan waktu
dan mempercepat pekerjaan kantor
3).
Memelihara mutu
pekerjaan kantor
4).
Memelihara
biaya-biaya kantor dalam batas-batas tertentu
5).
Membuat buku
pedoman kantor
6).
Menerapkan
penyederhanaan kerja pada pekerjaan kantor
e.
Memelihara
organisasi kantor yang efektif
1).
Menentukan
kesatuan-kesatuan organisasi
2).
Membagi pekerjaan
diantara kesatuan-kesatuan organisasi sesuai dengan keahlian dari setiap
pegawai.
3).
Menentukan
hubungan yang tetap diantara kesatuan-kesatuan organisasi.
4).
Mendelegasikan
wewenang atau mendelegir otoritas.
5).
Memberikan
fasilitas-fasilitas pekerjaan yang tepat.
f.
Mendorong pegawai
kantor untuk bekerja sebaik-baiknya sesuai dengan kemampuan mereka.
1).
Menggerakkan
pegawai-pegawai kantor.
2).
Melakukan
penawasan yang cukup.
3).
Menganalisa dan
menilai jabatan-jabatan.
4).
Memberikan
program latihan-latihan kantor.
5).
Memberikan
komunikasi yang cukup diantara pegawai-pegawai kantor dan kesatuan-kesatuan
kantor
6).
Mengurus rencana
gaji kantor
7).
Meningkatkan
keamanan kantor
5. Pengertian Pekerjaan Kantor
Istilah
pekerjaan kantor pada dasarnya sama dengan tata usaha, yang dalam bahasa Inggris
disebut Office Work atau Clerical Work, yaitu segenap rangkaian
aktivitas menghimpun, mencatat, mengolah, menggandakan, mengirim dan menyimpan
keterangan-keterangan yang diperlukan dalam setiap usaha bersama.
Menurut G.R.Terry“ Pekerjaan kantor meliputi
penyampaian keterangan secara lisan dan membuat warkat-warkat tertulis dengan
cepat guna menyediakan suatu landasan faktabagi kegiatan control dari pimpinan.
Sedangkan William Henry Leffingwell
dan Edwin Robinson, menyatakan bahwa
“pekerjaan kantor” adalah pekerjaan yang pertama-tama berkenaan dengan
warkat-warkat dari badan usaha pembuatan warkat-warkat guna dipakai untuk
keterangan dikemudian hari.
6. Jenis-Jenis
Pekerjaan Kantor
a.
Pekerjaan kantor
yang bersifat ketatausahaan, yaitu pekerjaan kantor yang banyak berhubungan
dengan tulis menulis. Diantaranya :
1).
Pengurusan dan
penanganan surat
2).
Penyimpanan surat
3).
Pengetikan
4).
Pengurusan
kepegawaian
5).
Pengurusan
keuangan
6).
Pengurusan
perlengkapan
7).
Penggandaan
8).
Pembuatan laporan
b.
Pekerjaan kantor
yang tidak bersifat ketatausahaan. Diantaranya :
1).
Penerimaan tamu
2).
Pelayanan telepon
3).
Pelayanan
keamanan
4).
Pelayanan
kebersihan
Menurut William H.Leffingwell dan Edwin M. Robinson, yang dikutip oleh Drs. Moekijat dalam bukunya “Tata
Lakasana Kantor” pekerjaan kantor meliputi:
a.
Receiving,
dispatching and shipping orders (menerima), mengirim dan mengangkut
pesanan-pesanan dengan kapal.
b.
Billing (membuat
rekening).
c.
Correspondence,
dictation, typing (surat menyurat, dikte, mengetik).
d.
Filing (menyimpan
warkat)
e.
Passing credit
and collecting outstanding accounts menyampaian hutang dan mengumpulkan perhitungan-perhitungan yang
belum selesai.
f.
Handling,
distributing, and dispatching mail (mengurus, membagi dan mengirimkan surat).
g.
Duplicating and
addressing work (memperbanyak warkat dan memberikan alamat).
h.
Miscellaneous,
such as telephone, receving visitors, messenger service (bermacam-macam
pekerjaan seperti menelepon, menerima tamu-tamu, pekerjaan pesuruh).
i.
Special tasks
(tugas-tugas khusus).
j.
Making records
atau noting down desired data (membuat warkat-warkat atau mencatat data-data
yang diinginkan).
Menurut Drs. A.S Moenir, dalam bukunya
“tatalaksana pekerjaan dan penerapan”, bahwa pekerjaan kantor terdiri dari 4
jenis:
a.
Kegiatan
pencatatan (recording)
b.
Kegiatan
klasifikasi (classifying)
c.
Kegiatan
komunikasi (communicating)
d.
Kegiatan
pengolahan (manipulating)
7. Peranan Pekerjaan Kantor
a.
Menyediakan
keterangan-keterangan bagi pucuk pimpinan organisasi agar dapat membuat
keputusan yang tepat.
b.
Melancarkan
kehidupan dan perkembangan organisasi, karena berfungsi sebagai pusat ingatan
dan sumber dokumen.
Dari keterangan diatas dapat
disimpulkan bahwa peranan pekerjaan kantor adalah:
1).
Melayani
pekerjaan operatif
2).
Membantu pimpinan
organisasi untuk bertindak atau memutuskan sesuatu.
3).
Melancarkan
perkembangan organisasi.
8. Ciri-Ciri Pekerjaan Kantor
a.
Bersifat memberi
pelayanan
b.
Bersifat
memudahkan dan meringankan
c.
Bersifat merembet
kesegenap bagian organisasi (adanya
pemencaran pekerjaan)
d.
Pekerjaan kantor
dilakukan oleh semua pihak
e.
Umumnya pekerjaan
kantor berisikan pekerjaan pengetikan dan penghitungan.
f.
Secara tidak
langsung mendatangkan keuntungan
9. Asas Pengorganisasian Pekerjaan Kantor
a.
Asas Sentralisasi (Pemusatan)
Yaitu pemusatan dari kegiatan-kegiatan kantor pada
suatu bagian atau unit tertentu (kelompok tunggal) dan manajemen yang
diserahkan kepada suatu orang yang khusus bertanggung jawab dalam bidang
aktivitas perkantoran.
Pekerjaan kantor yang dapat dipusatkan (sentralisasi)
diantaranya:
v Surat masuk dan surat keluar
v Metode dan media komunikasi
v Penerimaan tamu
v Penggandaan warkat
v Penyimpanan arsip
v Pengetikan
v Pekerjaan menghitung
v Pengawasan formulir
v Perlengkapan kantor dan alat tulis
v Catatan-catatan kehadiran
v Penempatan dan pelatihan pegawai kantor
Kebaikan asas sentralisasi
yaitu sebagai berikut:
1).
Kegiatan kantor
dipimpin oleh seorang yang ahli dalam bidang perkantoran
2).
Mesin-mesin
kantor dapat didayagunakan sepenuhnya
3).
Keseragaman dapat
dicapai
4).
Latihan-latihan
karyawan kantor dapat ditingkatkan
5).
Biaya
pelaksanakan pekerjaan kantor dapat dihemat
6).
Adanya
fleksibelitas dalam organisasi
7).
Dapat mencegah
duplikasi fungsi atau arsip
8).
Dapat
dipekerjakan kaum spesialis yang cakap
9).
Mudah melakukan
pengawasan
10).
Mudah meratakan
beban kerja kegiatan kantor
Kerugian asas sentralisasi,
antara lain sebagai berikut.
1).
Kegiatan kantor
yang disentralisasikan belum tentu dapat menjamin dan melayani kebutuhan khusus
dari tiap-tiap unit atau tiap-tiap bagian.
2).
Prosedur
pelaksanaan kerja berbelit-belit
3).
Adanya pengawasan
yang ketat dapat menimbulkan frustrasi
4).
Dapat menambah
pekerjaan tata usaha dan surat menyurat
5).
Lambat dalam
pelaksanaan tugas. Sebab dengan dipusatkan semua pekerjaan kantor maka tidak
mungkin untuk menampung semua pekerjaan pada waktu yang sama, sehingga
pekerjaan kantor yang penting dan memerlukan waktu cepat akan mengalami
kelambatan atau tertunda.
Pada saat ini menajer kantor
memegang peranan yang menentukan, artinya kepala kantor bertanggung jawab akan
keberesan pekerjaan kantor kepada top menejer.
b.
Asas Desentralisasi (Asas Penyebaran)
Asas desentralisasi yaitu asas pemencaran atau
penyebaran di mana masing-masing bagian pokok bekerja sebagai suatu kesatuan
yang seakan-akan berdiri sendiri.
Kebaikan sistem desentralisasi ini adalah sebagai
berikut:
a.
Pekerjaan
kegiatan kantor dapat dilayani dengan segala keperluan unitnya masing-masing.
b.
Pekerjaan dapat
dilakukan menurut urutan kepentingan unit yang bersangkutan.
c.
Pekerjaan
dilaksanakan oleh masing-masing bagian atau unit yang sesuai dengan
syarat-syarat tertentu.
d. Cepat dalam memproses pekerjaan
kantor yang penting.
Kerugian
menggunakan asas desentralisasi adalah sebagai berikut:
a.
Pekerjaan akan
terlalu bebas.
b.
Kurang terdapat
harmonisasi dalam organisasi.
c.
Kemungkinan akan
timbulnya duplikasi arsip.
d.
Adanya penambahan
biaya dalam pelaksanaan pekerjaan kantor(adanya pemborosan biaya).
e.
Banyak
membutuhkan peralatan dan tenaga kerja.
f.
Sulit mengadakan
pengawasan pekerjaan kantor.
c.
Asas Campuran
Berdasarkan pertimbangan-pertimbangan praktis, umumnya
organisasi kantor menggunaan asas kombinasi. Masalah pemilihan sistem-sistem
organisasi kantor tersebut diatas tergantung sistem mana yang paling
menguntungkan bagi organisasi yang bersangkutan. Pada suatu ketika kantor
mungkin lebih membutuhkan asas sentralisasi, tapi pada kesempatan lain mungkin
lebih baik kalau diserahkan kepada masing-masing unit untuk mengurus pekerjaan
kantornya sendiri (asas desentralisasi).
1. Pengertian Personal Kantor
Mengenai
pengertian personal kantor ini, dapat dilihat dari berbagai sudut, diantaranya
sebagai berikut:
a.
Personal kantor
sebagai tenaga substansi dalam instansi
Personal kantor sebagai substansi adalah keseluruhan
orang-orang yang bekerja dalam suatu organisasi dan menduduki suatu jabatan
dalam pekerjaannya sesuai dengan struktur jabatan yang ada dalam instansi yang
bersangkutan. Misalnya General Manager, Staf Manager, Supervisor, Kepala
Bagaian dan lain-lain.
Ada dua macam jabatan, yaitu:
1.
Jabatan struktural yaitu jabatan yang secara tegas ada dalam struktur organisasi.
Misalnya: Sekretariat jenderal, Direktur Jenderal, Kepala Biro dsb.
2.
Jabatan funsionalyaitu jabatan yang tidak jelas disebutkan atau digambarkan dalam
struktur organisasi, tetapi jabatan itu harus ada karena fungsinya memungkinkan
kelancaran tugas organisasi itu. Misalnya: Peneliti, Guru, Dosen, Dokter dsb.
b.
Personal kantor
sebagai tenaga administrasi
Personal sebagai tenaga administrasi adalah keseluruhan
orang-orang yang bekerja pada suatu instansi yang bertugas sebagai tenaga
teknisi atau pelaksanaan kegiatan administrasi, misalnya tulis menulis,
pengetikan, penggandaan dan lain sebagainya.
1. Macam-Macam
Personal Kantor
a.
Administrasi (Kepala administrasi), yaitu orang-orang yang menentukan tujuan dan
kebijaksanaan, memberikan garis-garis besar yang akan digunakan sebagai pedoman
pokok dalam pelaksanaan kegiatan-kegiatan guna mencapai tujuan organisasi yang
telah ditentukan.
b.
Manager (pimpinan pelaksana kerja), yaitu orang-orang yang memimpin penyelenggaraan kerja,
menggerakkan orang lain, mendayagunakan uang, mesin, alat-alat dan sarana
lainnya, untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan.
c.
Staff (pembantu ahli), yaitu mereka yang karena keahlian dan kecakapan serta
kemampuannya dalam bidang-bidang tertentu bertugas membantu administrator dan
manajer dalam kegiatannya untuk mencapai tujuan organisasi yang telah
ditetapkan.
d.
Worker (pegawai atau pekerja), yaitu mereka yang secara langung digerakkan oleh
manajer untuk bertindak sebagai pelaksana yang akan menyelenggarakan pekerjaan,
sehingga menghasilkan karya-karya yang diharapkan dalam usaha pencapaian tujuan
organisasi yang telah ditetapkan.
Berdasarkan fungsinya personal kantor
terdiri atas:
a.
Personal kantor sebagai tenaga menejerial,yaitu pegawai kantor yang mempunyai jabatan dan tugas
sebagai pemimpin (manager), baik sebagai Top Manager, Middle Manager ataupun
Lower Manager. Mereka bertugas menentukan tujuan dan kebijakan-kebijakan dan
pedoman-pedoman dalam pelaksanaan dan kegiatan-kegiatan kantor.
b.
Personal kantor sebagai tenaga operasional, yaitu pegawai kantor yang mempunyai tugas sebagai
pelaksana dan teknisi suatu pekerjaan kantor. Tugas mereka sebagai pemimpin
pelaksanaan pekerjaan dan juga menjalankan serta mengerjakan segala macam
pekerjaan kantor.
Selain jenis personal kantor diatas
ada juga yang menggolongkan sebagai berikut:
a.
Office personil,
yaitu personal kantor yang menjadi pelaku didalam operasi ketatausahaan.
b.
Personal bukan tenaga ketatausahaan, yaitu personal kantor yang menjadi pelaku diluar
kegiatan administrasi.
D.
PENGORGANISASIAN
PERSONAL KANTOR
1. Struktur Organisasi
Bagan dan struktur organisasi
menunjukkan tentang:
[ Pembagian pekerjaan
[ Pimpinan dan bawahan
[ Tipe pekerjaan yang dilaksanakan
[ Pengelompokkan pekerjaan-pekerjaan yang harus
dilaksanakan
[ Tingkatan-tingkatan dalam manajemen
Manfaat utama
adanya bagan atau struktur yaitu memungkinkan kita untuk mengetahui bagaimana
suatu organisasi itu dibentuk.
Pedoman pokok organisasi terdiri dari
empat asas:
a. Asas
koordinasi
Pembagian tugas-tugas tersebut harus selalu
ditunjukkan adanya saling hubungan antar tugas atau antar bagian dalam rangka
mencapai tujuan bersama.
b. Asas
hirearkhi
Untuk mencapai tujuan bersama yang cukup luas perlu
diadakan pembagian tugas yang lebih terperinci berupa pencapaian tugas-tugas
antara yang lebih kecil atau lebih rendah tingkatannya.
c. Asas batas
pengendalian
Untuk menghindari jangan sampai terjadi banyaknya
bawahan yang berada diluar batas pengendalian atasan (pimpinan).
d. Asas kesatuan
komando
Maksudnya hanya ada seorang atasan yang membawahi
beberapa orang bawahan.
Bentuk-bentuk struktur
organisasidapat dibedakan atas:
a.
Organisasi lini
Dalam organisasi lini kekuasaan berjalan secara
langsung dari atasan kebawahan.Hal ini berarti bahwa perintah datang dari
atasan kepada bawahan secara langsung.
Keuntungan dari organisasi lini antara lain:
1).
Kesatuan pimpinan
terjamin karena ada dalam satu komando
2).
Koordinasi
relative mudah dilaksanakan
3).
Proses atau
prosedur pengambilan keputusan dan instruksi-instruksi akan berjalan cepat
4).
Pengendalian
relative mudah dilaksanakan
5).
Rasa solidaritas
pegawai pada umumnya tinggi
Kelemahan
dari tipe organisasi lini antara lain:
1).
Tujuan pribadi
pimpinan seringkali sulit dibedakan dengan tujuan organisasi
2).
Pimpinan sering
kali otoriter
3).
Kesempatan
pegawai untuk berkembang terbatas sebab kewenangan-kewenangan untuk
merecanakan, mengomando dan melaksanakan pengendalian sepenuhnya ada pada
pimpinan
4).
Organisasi
perusahaan terlalu tergantung kepada pimpinan
b.
Organisasi Lini dan staf
Dalam organisasi ini pelimpahan wewenang berlangsung
secara vertical dan sifatnya langsung dari jabatan tinggi kepada yang terbawah.
Kebaikan dari
organisasi lini dan staf, antara lain :
1).
Asas kesatuan
pimpinan tetap ada
2).
Terdapat
pembagian tugas yang jelas antara pimpinan, staf dan pelaksana
3).
Penempatan orang
yang sesuai dengan kemampuan mudah untuk dilaksanakan
4).
Bentuk organisasi
lini dan staf dapat digunakan dalam organisasi kecil maupun besar
5).
Pengambilan
keputusan relative mudah dilakukan karena mendapat bantuan pemikiran dan saran
dari staf
6).
Koordinasi mudah
dilakukan karena ada pembidangan tugas
7).
Bakat pegawai
yang berbeda-beda dapat dikembangkan karena mereka bekerja sesuai dengan
keahlian.
Kelemahan
dari organisasi lini staf, antara lain :
1).
Kelompok
pelaksana terkadang bingung untuk membedakan perintah dan bantuan nasihat
2).
Terkadang terjadi
kompetisi yang kurang sehat karena tiap unit menganggap tugasnya sendiri lebih
penting dari yang lain.
c.
Organisasi fungsional
Pada organisasi fungsional penyusunan organisasi
dilakukan berdasarkan sifat dan macam-macam fungsi yang harus dilaksanakan.
Dalam organisasi fungsional biasanya terdapat:
1).
Pembidangan tugas
yang jelas dan tegas
2).
Pengembangan
spesialisasi kerja
3).
Bawahan menerima
tugas dari beberapa atasan
4).
Koordinasi
menyeluruh dilakukan pada tingkat atas.
Kebaikan tipe
organisasi fungsional antara lain:
1).
Keuntungan dari
spesialisasi dapat diperoleh secara optimum
2).
Para pegawai akan
lebih terampil dibidangnya
3).
Efisiensi dan
produktivitas, relative mudah ditingkatkan
4).
Disiplin dan
solidaritas pegawai yang menjalankan fungsi yang sama biasanya cukup tinggi
Kelemahan
tipe organisasi fungsional antara lain:
1).
Pemborosan biaya
yang sangat besar
2).
Inisiatip
perorangan tertekan
3).
Kordinasi sulit
dijalankan, sebab para pegawai harus mempertanggungjawabkan kepada lebih dari
satu atasan
2. Syarat-syarat personal kantor
Secara
terperinci, yang menjadi syarat-syarat pegawai kantor adalah sebagai berikut:
a.
Syarat
pengetahuan
Syarat pengetahuan yang dimaksud adalah pengetahuan
yang berdasarkan pada profesi tertentu.
b.
Syarat
ketermpilan
Maksudnya yaitu keterampilan dalam melakukan tugas dan
pekerjaan sesuai dengan bidangnya masing-masing.
c.
Syarat
kepribadian
Kepribadian adalah keseluruhan sifat yang merupakan
watak seseorang.
Adapun syarat kepribadian yang diperlukan oleh pegawai
kantor adalah:
1).
Loyalitas
2).
Ketentuan dan
kerajinan
3).
Kesabaran
4).
Kerapihan
5).
Dapat menyimpan
rahasia
3. Tugas, Wewenang dan Tanggung Jawab Personal Kantor
Dibawah ini
dikemukakan tugas dan tanggung jawab dari setiap pegawai dilihat dari tingkat
jabatannya:
a. Top manager (manajer umum,
administrator, kepala kantor dan sebagainya)
Tugas dan tanggung jawabnya, antara lain sebagai
berikut:
·
Menentukan
seluruh perencanaan, menerangkan tujuan yang akan dicapai, memberikan gambaran
tentang kebutuhan dari kantor
·
Menempatkan orang
yang cakap dalam kedudukan tertentu dengan memberikan upah yang layak sesuai
dengan hasil kerja yang dicapai
·
Melaksanakan
pengawasan, menyerahan tanggung jawab dan kekuasaan kepada bawahan
·
Memelihara dan
mengembangkan organisasi secara tepat
·
Menguasai
dan mengayati tugas pokok dari pada badan usaha (organisasi)
b.
Middle
manager (manager, kepala direktorat, kabag, dan sebagainya)
Tugas dan tanggung jawabnya antara lain adalah sebagai
berikut:
·
Menterjemahkan
tujuan dari kebijaksanaan menjadi rencana kerja, serta mengamati apakah rencana
tersebut telah dilaksanakan
·
Menentukan
prosedur khusus bagi tiap-tiap tugas
·
Menentukan batas
waktu bagi pelaksanaan pekerjaan
·
Menentukan
alat-alat pengawasan yang sesuai
c.
Lower manager
(kasubag, kasi, supervisor, mandor, dan sebaginya)
Diantara tugas dan tanggung jawabnya adalah sebagai
berikut:
·
Memimpin
pelaksanaan kerja
·
Bertanggung jawab
langsung terhadap hasil dan mutu pekerjaan
·
Menjaga
akan kualitas dari produk pekerjaan yang dihasilkannya
Dilihat dari struktur organisasinya, personal kantor
yang ada di lingkungan Kantor Wilayah Depnaker terdiri dari:
a.
Koordinator pelaksanaan teknis,bertugas:
Melaksanakan koordinasi unit pelaksanaan teknis dan
pengawasan intern kantor wilayah departemen tenaga kerja.
b.
Tenaga tata usaha,bertugas melaksanakan urusan tata usaha dan rumah tangga kantor
wilayah depnaker.
Untuk menyelenggarakan tugas tersebut maka tenaga
(bidang) tata usaha berfungsi:
·
Melaksanakan
urusan kepegawaian
·
Melaksanakan
urusan keuangan
·
Melaksanakan
urusan perlengkapan
·
Melaksanakan
urusan umum
c.
Tenaga bina program, bertugas melaksanakan kordinasi, pembinaan penyusunan rencana dan
program serta penyusunan perencanaan tenaga kerja dan informasi
ketenagakerjaan.
Untuk menyelenggarakan tugas tersebut maka tenaga bina
program berfungsi:
·
Menyusun rencana
dan program
·
Pengumpulan,
pengolahan dan penyajian dan informasi ketenagakerjaan
·
Penyusunan
perencanaan tenaga kerja
·
Monitoring,
evaluasi dan penyusunan laporan
d.
Tenaga (bidang) penempatan tenaga kerja dan pelunasan
kerja, bertugas memberikan bimbingan,
pengurusan penyaluran dan penempatan tenaga kerja serta pelunasan kerja.
Untuk menyelenggarakan tugas tersebut, tenaga ini
mempunyai fungsi:
·
Pembinaan tenaga
kerja mandiri
·
Pembinaan
penyaluran tenaga kerja
·
Pembinaan
penempatan tenaga kerja
·
Pembinaan
teknologi tepat guna dan pelunasan kerja
e.
Tenaga pelatihan dan produktivitas kerja, bertugas melaksanakan bimbingan dan pembinaan
pelatihan danproduktivitas kerja.
Untuk menyelenggarakan tugas tersebut maka tenaga kerja
ini mempunyai fungsi:
·
Membina
instruktur dan lembaga pelatihan
·
Membina program
dan sertifikat
·
Membina
pemagangan
·
Membina dan
meningkatkan produktivitas tenaga kerja
f.
Tenaga hubungan industrial dan persyaratan kerja, mempunyai tugas melaksanakan bimbingan dan pembinaan
hubungan industrial dan persyaratan kerja.
Untuk
menyelenggarakan tugas tersebut, maka tenaga ini mempunyai fungsi:
·
Pembinaan
organisasi pekerja dan pengusaha, lembaga kerja sama tripartit dan bipatrit
·
Pembinaan
hubungan industrial
·
Pembinaan
pelaksanaan persyaratan kerja
·
Pembinaan
penyelesaian perselisihan hubungan industrial
g.
Tenaga pengawasan, bertugas melaksanakan pembinaan pengawasan ketenagakerjaan
Untuk
melaksanakan tugas tersebut, pengawasan mempunya fungsi:
·
Pembinaan dan
pengawasan norma kerja
·
Pembinaan dan
pengawasan norma jaminan sosial tenaga kerja
·
Pembinaan dan
pengawasan norma kesehatan tenaga kerja dan lingkungan kerja
·
Pembinaan dan
pengawasan norma keselamatan kerja
4. Pengadaan Personal Kantor
a. Langkah-langkah pengadaan personal
kantor
Adapun
langkah-langkah sebagai berikut:
1).
Menetapkan
perencanaan kebijakan kepegawaian, sehingga menghasilkan penggolongan
pekerjaan, gambaran pekerjaan dan perincian pekerjaan
2).
Menentukan
penarikan pegawai dari sumber-sumber tenaga kerja, baik intern maupun ekstern
3).
Membuat
pengumuman lowongan kerja berserta persyaratan yang harus dipenuhi melalui
berbagai media cetak dan elektronik
4).
Penerimaan surat
lamaran dari calon tenaga kerja
5).
Mengadakan
seleksi atau penyaringan administratif dari surat lamaran yang masuk
6).
Menentukan
diterimanya tidaknya lamaran kerja (dipilih yang memenuhi persyaratan)
7).
Menyiapkan segala
perangkat seleksi (baik soal, pedoman penilaian maupun standar kelulusan)
8).
Melakukan
pemanggilan bagi calon yang memenuhi syarat untuk mengikuti tes atau ujian
9).
Mengadakan
seleksi pegawai, berupa tes lisan, tulisan intelegensi, psikotes dan kesehatan
jasmani
10).
Memeriksa hasil
tes dan sekaligus menentukan ranking serta jumlah calon yang lulus
11).
Memanggil calon
pegawai yang lulus untuk mengikuti masa percobaan (orientasi)
12).
Mengangkat
pegawai dengan Surat Keputusan dalam status masa percobaan
13).
Calon pegawai
mengikuti orientasi masa percobaan
14).
Melakukan
penilaian selama calon mengikuti orientasi
15).
Menentukan lulus
tidaknya masa orientasi
16).
Membuat Surat
Keputusan pengangkatan pegawai berstatus pegawai tetap
17).
Menempatkan
pegawai pada jenjang jabatan tentu dengan tugas, wewenang dan tanggung jawab
18).
Melakukan
pembinaan dan pemeliharaan terhadap pegawai, agar para pegawai berkembang dan
betah bekerja ditempat kita
b. Sumber-sumber pengadaan personal
kantor
Pada umumnya sumber tenaga kerja itu dapat digolongkan
kepada dua sumber, yaitu:
1).
Sumber internal,
yaitu penarikan tenaga kerja yang akan mengisi lowongan atau memangku jabatan
kosong tersebut diambil dari dalam perusahaan.
Keuntungan penarikan pegawai dari intern adalah sebagai
berikut:
a.
Mempertinggi
semangat kerja pegawai
b.
Loyalitas yang
tinggi dari pegawai terhadap perusahaan
c.
Praktis dan
ekonomis
d.
Terjadinya
persaingan yang sehat
e. Seleksi mudah dilaksanakan
Sedangkan
kelemahannya adalah:
a.
Bilamana promosi
itu objektif, akan timbul rasa tidak puas dari para pegawai
b.
Adanya promosi
yang dipaksakan
c.
Dapat menghambat
ide baru
2).
Sumber eksternal,
yaitu penarikan tenaga kerja yang sumbernya dari luar perusahaan.
Sumber-sumber diluar perusahaan ini meliputi:
a.
Penarikan melalui
teman-teman pegawai
b.
Penarikan melalui
badan-badan penempatan tenaga kerja
c.
Penarikan melalui
lembaga pendidikan
d.
Penarikan melalui
melalui iklan
e. Melalui sumber-sumber lain
Keuntungan penarikan dari luar perusahaan
adalah:
a.
Timbulnya ide-ide
baru
b.
Tersedia banyak
jumlah pelamar
c.
Didapatkan
pegawai yang berbobot dan memenuhi persyaratan
d. Memberikan kesempatan kepada
masyarakat
Sedangkan
kelamahannya, diantaranya:
a.
Kurang praktis
dan ekonomis
b.
Tidak setiap
kebutuhan tersedia
c.
Adanya kebiasaan
yang kurang sesuai dengan perusahaan
d.
Loyalitas yang
kurang
e.
Kemungkinan
mereka belum berpengalaman
c. Analisis jabatan, deskripsi dan
uraian jabatan personal kantor
1).
Analisis jabatan
Analisa jabatan adalah suatu proses atau usaha
penyelidikan secara mendalam mengenai tugas, kewajiban dan tanggung jawab dari
suatu jabatan atau pekerjaan.
Analisis jabatan dapat dibedakan ke dalam 4 jenis,
yakni:
a).
Job analys for personal specification, yaitu analisis jabatan untuk menentukan syarat
pegawai. Tujuan menentukan syarat fisik dan syarat-syarat yang dibutuhkan untuk
dapat sukses memangku suatu jabatan.
b).
Job analys for training purpose, yaitu alanisis jabatan untuk tujuan latihan. Bertujuan
untuk menentukan langkah-langkah dalam mengajarkan pekerjaan kepada pegawai
baru.
c).
Job analys for setting rates, yaitu analisis jabatan untuk menentukan nilai.
Bertujuan untuk menentukkan nilai-nilai masing-masing jabatan.
d).
Job analys for method improvements, yaitu analisis jabatan untuk menentukan metode.
Bertujuan untuk mempermudah cara bekerja pegawai pada suatu pekerjaan tertentu.
Kegiatan anlisis jabatan yang khusus membahas
persyaratan suatu pekerjaan bertujuan untuk memperoleh informasi tentang:
a).
Jenis pekerjaan
yang dikerjakan
b).
Syarat pegawai
yang mengerjakan suatu jenis pekerjaan
c).
Tanggung jawab
atas pelaksanaan suatu jenis pekerjaan
d). Perbaikan syarat fisik pekerjaan
Manfaat dari analisa jabatan adalah:
a).
Membantu dalam
reqruitment (penarikan), seleksi dan penempatan para pegawai.
b).
Membantu dalam
penetapan dasar penggajian
c).
Membantu pegawai
untuk mengenal tugas-tugasnya
d).
Membantu dalam
pengawasan dan evalusi pegawai
e).
Membantu dalam
mengadakan program latihan
f).
Menghasilkan
uraian jabatan
g).
Membantu dalam
pemindahan dan promosi
h).
Membantu dalam
perbaikan syarat-syarat pekerjaan
2).
Uraian jabatan
atau pekerjaan (job description)
Job description berfungsi untuk menguraikan fungsi,
tanggung jawab, wewenang, kondisi kerja dan segi-segi yang berkaitan dengan
pekerjaan.
Untuk lebih jelas,
3).
Perincian
pekerjaan (job specification)
Job spesifition ini menjelaskan karakteristik dari
pekerja yang dibutuhkan untuk memangku suatu jabatan tertentu.
Secara umum perincian pekerjaan memuat ringkasan
pekerjaan yang jelas yang diikuti oleh kualifikasi definitive yang dibutuhkan
dari pemangku jabatan, antara lain:
a).
Tingkat
pendidikan
b).
Keadaan fisik
c).
Mental dan
karakter
d).
Pengetahuan dan
kecakapan
e).
Status (nikah
atau belum nikah)
f).
Jenis kelamin
g).
Batas umur
h).
Tugas-tugas
5. Langah-Langkah Seleksi Personal Kantor
Seleksi adalah
proses pemilihan calon tenaga kerja melalui suatu pertimbangan. Agar diperoleh
tenaga kerja sesuai dengan yang diharapkan maka pelaksaan seleksi harus
berpedoman kepada kualifikasi dasar dalam seleksi. Pada umumnya kualifikasi
yang menjadi dasar seleksi diantaranya:
a.
Keahlian
Keahlian digolongkan kedalam tiga macam:
1). Technical skill : Jenis keahlian yang harus dimiliki
oleh pegawai pelaksana.
2). Conceptual skill : keahlian yang harus dimiliki oleh
mereka yang akan memangku jabatan
manajer.
3). Human skill : Keahlian yang harus dimiliki baik oleh
pimpinan bawahan, menengah atau pimpinan tertinggi.
b.
Pengalaman
c.
Umur atau usia
d.
Jenis kelamin
e.
Keadaan fisik
f.
Tampang
g.
Bakat
h.
Tempramen
i.
Karakter
Adapun
langkah-langkah dalam seleksi adalah sebagai berikut:
a.
Seleksi
administratif
b.
Mengadakan tes
1).
Tes pengetahuan
umum dan akademi atau keahlian
2).
Tes psychologis
3).
Tes wawancara
(interview)
4).
Tes kesehatan
5).
Pengumuman hasil
seleksi
6. Masa Orientasi Personal Kantor
Masa orientasi
adalah masa dimana pegawai baru diberikan penjelasan-penjelasan mengenai
perusahaan, sehingga ia dengan cepat dapat beradaptasi dengan lingkungannya dan
sekaligus mengetahui apa dan bagaimana ia harus mengerjakan tugas yang
dibebankannya.
Adapun yang
harus dijelaskan oleh pihak perusahaan diantaranya:
a.
Sejarah
perusahaan
b.
Struktur
organisasi perusahaan
c.
Peraturan-peraturan
kerja dalam perusahaan
d.
Barang-barang
yang dihasilkan
e.
Hak dan kewajiban
pegawai
f.
Peraturan gaji
dan kesejahteraan pegawai
g.
Peraturan promosi
h.
Para atasan dan
teman-teman sekerja
7. Penempatan Personal Kantor
Pegawai yang
telah masa percobaan (orientasi) selanjutnya diangkat menjadi pegawai tetap
dengan surat keputusan (SK).
Umumnya dalam
surat keputusan (SK) berisikan empat hal, yaitu:
a.
Pernyataan-pernyataan
bahwa seorang pegawai telah memenuhi syarat
b.
Penetapan seorang
pegawai menduduki jabatan dengan pekerjaan tertentu.
c.
Penetapan besarnya
gaji beserta jaminan lainnya sesuai dengan peraturan yang berlaku
d.
Surat keputusan
itu ditetapkan, dan ditandatangani oleh pejabat yang berhak atau berwenang.
8. Pengembangan Personal Kantor
a. Pengertian, tujuan dan macam
pengembangan personal
Pengembangan personal kantor adalah suatu usaha yang
ditunjukkan untuk memajukan atau meningkatkan pegawai, baik dari segi karir,
pengetahuan, maupun dari segi kemampuan (kecakapan) guna pertumbuhan yang terus
menerus dalam organisasi.
Pengembangan personal ini bertujuan untuk:
1).
Meningkatkan
produktivitas personal dan organisasi
2).
Meningkatkan
kualitas produk organisasi
3).
Mempertahankan
dan meningkatkan semangat personal serta menciptakan iklim kerja yang
menyenangkan
4).
Memelihara
kesehatanmental dan fisik personal
5).
Meningkatkan
konfensasi secara tidak langsung, dan
6).
Menumbuhkan
kemampuan personal secara individual dan sekaligus mencegah merosotnya
kemampuan personal
b. Pendidikan dan latihan pegawai
1). Perbedaan pendidikan dan latihan
Sebetulnya antara pendidikan dan latihan itu tidak
sama, walaupun banyak persamaannya. Kedua-duanya berhubungan dengan pemberian
bantuan kepada pegawai agar mereka dapat berkembang ketingkat kecerdasan,
pengetahuan dan kemampuan lebih tinggi. Sedangkan perbedaannya antara lain:
a).
Pendidikan lebih
bersifat teoritis, sedangkan latihan bersifat praktis (bersifat penerapan
segera daripada pengetahuan dan keahlian)
b).
Pendidikan
waktunya lama, sedangkan latihan daam waktu yang singkat
c).
Materi pendidikan
bersifat umum atau general, sedangkan materi latihan bersifat khusus atau
spesifik
d).
Biasanya
pendidikan diberikan untuk para pimpinan (manager), sedangkan latihan untuk
tenaga pelaksanaan (oprasionall skill)
2). Tujuan dan faedah pendidikan atau
latihan
Setiap
kegiatan yang akan dilakukanharuslah jelas dahulu apa yang menjadi tujuan,
faedah, dan sasaran yang akan dicapai.
Pada
hakekatnya tujuan pendidikan dan latihan adalah sebagai berikut:
a).
Pengikut latihan
dapat melakukan pekerjaannya lebih efisien
b).
Efektif dalam
pengawasan
c).
Pengikut latihan
dapat berkembang dengan cepat
d). Terciptanya stabilisasi pegawai atau
mengurangi labour turn over
Berdasarkan ketentuanpasal 31 Undang-Undang Nomor 8
Tahun 1974, tujuan pendidikan dan latihan bagi Pegawai Negeri Sipil adalah:
a).
Menyesuaikan
kecakapan, pengetahuan dan kepribadian pegawai dengan pekerjaan yang harus
dilakukan dalam jaatan-jabatannya untuk mendapatkan hasil efisiensi kerja yang
sebaik-baiknya
b).
Untuk
mempertinggi mutu pekerjaan yang harus dilakukan dan mendapatkan hasil
sebagaimana yang diharapkan menurut bidangnya masing-masing
c).
Untuk menguasai
dan menciptkan serta mengembangkan metode kerja serta cara-cara yang lebih baik
d).
Menciptakan pola
berpikir yang sama, dan
e).
Meningkatkan
kecakapan, pengetahuan dan pengabdian, keahlian serta keterampilan kearah
pembinaan karier Pegawai Negeri Sipil yang sebaik-baiknya
Adapun faedah
atau manfaat dari pendidikan dan latihan adalah:
a).
Menjamin
tersedianya tenaga kerja yang mempunyai keahlian (terdidik atau terlatih)
b).
Pegawai dapat
melaksanakan tugasnyadengan mudah dan dapat menggunakan fikirannya secara
kritis
c).
Pegawai lebih
cepat berkenbang dan lebih efisien dalam bekerja
d).
Menciftakan,
mengembangkan dan memperbaiki cara-cara bekerja yang lebih baik dan efisien
e).
Membantu
stabilitas pegawai
f).
Mendorong pegawai
untuk memberikan jasanya dalam waktu yang lebih lama,
g).
Efisien dalam
biaya-biaya
Menurut procton
dan Thorton bahwa faedah nyata dari
latihan sebagai berikut:
a).
Menaikkan rasa
puas pegawai
b).
Pengurangan
pemborosan
c).
Mengurangi
ketidakhadiran dan turn over pegawai
d).
Memperbaiki
metode dan sistem kerja
e).
Menaikan tingkat
penghasilan
f).
Mengurangi
biaya-biaya lembur
g).
Menguragi biaya
pemeliharaan mesin-mesin
h).
Mengurangi
keluhan-keluhan pegawai
i).
Mengurangi
kecelakaan-kecelakaan
j).
Memperbaiki
komunikasi
k).
Meningkatkan
pengetahuan serbaguna pegawai
l).
Menimbulkan kerja
sama yang lebih baik
Keuntungan yang dapat diambil dari pelaksanaan
pendidikan dan pelatihan adalah sebagai berikut:
a).
Pihak organisasi
v Menambah efisiensi pelaksanaan kerja
v Meningkatkan produktifitas
v Mengurangi pemborosan
v Mengurangi pengawasan
v Mengurangi kecelakaan kerja
v Menjaga stabilitas organisasi
b).
Pihak pegawai
v Meningkatkan semangat dan motivasi kerja
v Menambah kecakapan, keterampilan dan keahlian
v Terciptanya kepercayaan diri pada pegawai
v Adanya ketenangan bekerja
v Memupuk solidaritas dan kesetiakawanan
3). Prinsip dan proses pendidikan atau
latihan
a). Memperhatikan perbedaan-perbedaan
dari setiap peserta pelatihan.
b). Latihan harus ada hubungannya dengan
job analysis dan jabatan yang dipangku para pengikut latihan.
c). Harus adanya motivasi atau daya
perangsang yang dapat menimbulkan kemaun dan semangat yang tinggi bagi pengikut
latihan.
d). Terciptanya partisipasi aktif dari
pengikut pelatihan.
e). Pengikut latihan harus diseleksi.
f). Adanya seleki terhadap instruktur
atau pelatih.
g). Pelatih atau instruktur haruslah
orang yang sudah mendapatkan pendidikan khusus dalam bidang keahliannya.
h). Metode latihan harus sesuai dengan
jenis latihan atau pendidikan yang diberikan
i). Memperhatikan pada prinsip atau asas
belajar.
9. Mutasi, Promosi Dan Demosi Personal Kantor
a.
Mutasi Personal Kantor
Mutasi adalah pemindahan pegawai dari dari suatu jabatan ke
jabatan lain, baik pemindahan itu bersifat setaraf dengan jabatan sebelumnya
maupun turun kejabatan yang lebih rendah. Bila mana jabatan itu naik kejabatan
yang lebih tinggi maka mutasi disebut promosi.Sebaliknya
mutasi yang sifatnya menurun disebut dengan demosi.
Alasan terjadinya suatu mutasi dalam suatu organisasi
atau kantor, diantaranya:
1).
Keinginan pegawai
sendiri
2).
Keinginan
perusahaan atau kantor
3).
Berdasarkan
lamanya pegawai memangku jabatan yang baru
b.
Promosi Personal Kantor
Ada beberapa sebab mengapa didalam setiap kantor perlu
diambil tindakan promosi diantaranya:
1).
Untuk
mempertinggi semangat kerja pegawai
2).
Untuk menjamin
stabilitas kepegawaian
3). Untuk dapat memajukan pegawai
Langkah-langkah dalam promosi adalah sebagai berikut:
1).
Adanya pekerjaan
atau jabatan yang kosong
2).
Menentukan calon
atau pegawai yang memenuhi syarat
3).
Melaporkan
kekepala atau pimpinan pusat
4).
Disetujui dan
diangkat dengan Surat Keputusan oleh pejabat yang berwenang
c.
Demosi Personal Kantor
Demosi adalah penurunan jabatan pegawai ke jabatan
yang lebih rendah.
Sebab-sebab terjadinya demosi:
1).
Pegawai melakukan
tindakan yang dapat merugikan pegawai
2).
Pegawai menolak
atau mau kembali kepada jabatan semula.
3).
Keadaan
perusahaan mengalami krisis, sehingga perusahaan melakukan reorganisasi atau
penciutan.
4).
Keadaan pasar
tenaga kerja, dimana supply melebihi demand.
10. Pemberhentian Personal Kantor
a.
Alasan-Alasan Pemberhentian
1).
Keinginan pihak
perusahaan, alasannya:
-
Pegawai tidak
cakap, baik dalam percobaan maupun bekerja
-
Pegawai sudah
tidak produktif
-
Pegawai sakit
atau berusia lanjut
-
Pegawai terlibat
dalam suatu kejahatan
-
Pegawai
sering mangkir, dll.
2).
Keinginan pihak
pegawai, alasannya:
-
Pihak perusahaan
tidak membayar upah, honor, uang lembur dan lain-lain.
-
Pihak perusahaan
tidak bisa menjamin kesejahteraan pegawai
-
Pihak pimpinan
suka menghina, mengancam dan menganiaya
-
Pimpinan
perusahaan melakukan tindakan asusila
-
Pegawai yang
bersangkutan sakit sehingga tidak dapat bekerja
-
Pimpinan
perusahaan suka bertindak tanpa prikemanusiaan
3).
Sebab lain,
alasannya:
-
Pegawai meninggal
dunia
-
Berakhir masa
hubungan kerja
b.
Macam-Macam Pemberhentian
Pada dasarnya macam-macam pemberhentian kerja terdiri
atas:
1).
Pemberhentian
atas permintaan sendiri
2).
Pemberhentian
karena mencapai usia pensiun
3).
Pemberhentian
karena adanya penyederhanan organisasi
4).
Pemberhentian
karena melakukan penlanggaraan atau tindak pidana penyelewengan
5).
Pemberhentian
karena tidak cakap jasmani dan rohani
6).
Pemberhentian
karena meninggal tugas
7).
Pemberhentian
karena meninggal dunia atau hilang
8).
Pemberhentian
karena melakukan pelanggaran peraturan disiplin pegawai negeri
c.
Pemberhentian Dengan PHK dan Pension
Serta Akibatnya
Pemberhentian Pegawai Swasta (PHK) dan Pegawai Negeri
(Pensiun), menimbulkan hak bagi pegawai dan kewajiban bagi perusahaan.Namun
demikian ada juga pemberitahuan yang dapat mengugurkan atau membatalkan hak dan
kewajiban tersebut.
Misalnya:
v Pegawai diberhentikan karena tidak cakap bekerja
selama masa percobaan
v Pihak perusahaan mengalami kebakaran, bencana alam dan
peperangan, sehingga dalam keadaan terpaksa mengalami pemberhentian
v Pegawai diberhentikan dengan mendadak karena sering
mangkir.
v Pegawai Negeri melakukan pelanggaran dengan menentang
pemerintah atau UUD 1945 dan pancasila
Adapun tunjangan yang dapat diperoleh diantaranya sbb:
Adapun tunjangan yang dapat diperoleh diantaranya sbb:
1).
Uang pesangon
2). Uang jasa
3). Uang ganti rugi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar